SURABAYA - PT Semen Gresik Tbk (SMGR) akan semakin giat
meningkatkan tata kelola lingkungan. Apalagi, saham Semen Gresik juga
sudah masuk Indeks Sri-Kehati, indeks 25 saham dari
perusahaan-perusahaan yang dinilai mempunyai komitmen tinggi terhadap
keberlanjutan lingkungan.
Direktur Utama Semen Gresik Dwi
Soetjipto mengatakan, dalam pengelolaan lingkungan ini akan berpengaruh
terhadap pertumbuhan bisnis. Menurutnya, perusahaan yang tidak peduli
terhadap lingkungan tentunya akan rugi sendiri. Buktinya, Semen Gresik
terus tumbuh besar dan mampu menjadi pemimpin pasar di industri semen
setelah mewujudkan green industry.
"Penghargaan ini
menjadi bukti pengelolaan lingkungan. Sebab, untuk itu perseroan ini
tidak hanya mengikuti standar-standar yang telah diterapkan, melainkan
melakukan praktik terbaik yang terpadu dan berkelanjutan," ujar Dwi,
dalam keterangan tertulisnya kepada Okezone, Selasa (4/12/2012).
Seperti
diketahui, perseroan berhasil menyabet penghargaan di bidang
lingkungan. Kali ini perusahaan pelat merah ini menyabet penghargaan
Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Penghargaan
tersebut diserahkan oleh Wakil Presiden Boediono kepada Dwi Soetjipto.
Melalui
ajang rutin Semen Gresik Group Award on Innovation, perseroan
memfasilitasi seluruh elemen perusahaan untuk melakukan inovasi,
termasuk dari sisi operasi pabrik yang berbasis efisiensi energi.
Perseroan berhasil menghemat dana miliaran rupiah dari hasil efisiensi
tersebut.
”Saya selalu menekankan, tidak akan rugi perusahaan
jika punya concern tinggi ke lingkungan. Pengelolaan lingkungan jangan
dianggap sebagai cost center, tapi bentuk tanggung jawab kita
untuk menjaga bumi sekaligus memastikan keberlanjutan bisnis mengingat
tanpa ada alam yang lestari dan lingkungan sosial yang kondusif,
mustahil perusahaan bisa beroperasi dengan baik," sambung Dwi seraya
menyebut pengelolaan lingkungan berimbas pada efisiensi perusahaan.
Ia
mencontohkan, pemanfaatan bahan bakar alternatif sebagai sumber energi
itu adalah mengelola Limbah B3 dan Non B-3 dengan prinsim 3 R (reduce,
reuse, recycle). "Hal-hal kecil seperti kaus tangan yang terkontaminasi
oli atau minyak bahkan juga kami olah menjadi bahan bakar alternatif,"
jelas Dwi.
Melalui Semen Gresik Foundation, perseroan telah
menginisiasi program pengelolaan sampah kota secara modern untuk diolah
menjadi energi alternatif. Perseroan memanfaatkan sampah kota dari
Gresik dan Tuban dengan total volume sampah mencapai sekitar 300 ton per
hari menjadi energi alternatif, pupuk kompos, dan recycle material.
Kemudian
juga dikembangkan di beberapa anak perusahaan seperti di Semen Tonasa,
juga dikembangkan proyek Clean Development Mechanism (CDM). Proyek
serupa juga digarap di Semen Gresik. Adapun di Semen Padang digelar
proyek Waste Heat Gas Recovery Power Generation (WHPRG) yang mengolah
gas buang menjadi listrik. Semen Padang bisa menghasilkan tambahan daya
listrik sebesar 8 MVA dari program itu.
Sebagai informasi, Proper
(Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) adalah program rutin
yang diselenggarakan KLH untuk mendorong penaatan perusahaan dalam
pengelolaan lingkungan. Peringkat kinerja Proper dibedakan dalam lima
tingkatan, yaitu hitam, merah, biru, hijau, dan emas. Peringkat
tertinggi adalah emas.
Indikator penilaian kinerjanya beragam,
mulai dari pengendalian pencemaran air dan udara, pengelolaan dan
pemanfaatan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), efisiensi energi,
konservasi air, perlindungan keanekaragaman hayati, pemberdayaan
masyarakat, hingga penanggulangan kerusakan lingkungan.
Penilaian
Proper periode 2011-2012 dilakukan terhadap 1.317 perusahaan, mulai
dari perusahaan sektor pertambangan, energi, manufaktur, agroindustri,
kawasan, hingga jasa. Jumlah perusahaan yang dinilai pada periode kali
ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya 1.002 perusahaan.
Dari 1.317 perusahaan tersebut, terdapat 12 perusahaan yang meraih
Proper Emas, termasuk Semen Gresik. (ade-okezone.com)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment